Minggu, 25 Oktober 2009

Karena Dirimu Sendiri



Emas sangat berharga
Uang sangat bernilai
Panorama sangat indah
Tetapi...
Ada sesuatu yang lebih bermakna dari itu semua
Dan itu adalah dirimu
Dalam jiwamu hadir satu pancaran
Yang lebih berharga dari emas
Lebih bernilai dari uang
Lebih indah dari panorama
Satu cahaya yang membuatku berjanji
Untuk selalu ada untukmu
Untuk mendengar curhatmu
Untuk mengerti dirimu
Untuk membagi sedihmu
Cahaya itu terus bersinar
Aku tak tahu kapan akan meredup
Mungkin suatu saat
Dan ku harap saat itu takkan datang
Pancaran itu terus berpijar
Membuatku selalu mengingatmu
Karena engkau adalah orang yang istimewa bagiku
Orang yang aku sayang
Bukan karena harta, uang, tampang atau rupamu
Tetapi karena dirimu sendiri
Dan dalam sunyi aku terus berharap
Dirimu yang aku kenal, jangan berubah
Tetaplah begitu
Karena dengan dirimu yang sekarang
Aku akan selalu mengenangmu...

25 - 10 - 2009

Pagi hari, lagi jaya-jayanya tidur eeh... alarm bunyi. Kelar matiin alarm, niatnya ngorok lagi tapi di sebelah bantal ada buku Fisika. Baru ingat!!! Hari ini kan aku Olimpiade Fisika!
Akhirnya buka-buka buku sebentar, baca-baca gitu lah meskipun rada' nggak tahu apa maksudnya =P.
Setelah itu langsung mandi. Pake seragam putih-biru, lalu nyiapin peralatan yang diperlukan. Setelah itu baru deh turun ke lantai satu buat makan. Aslinya mata masih rewel. Tapi apa boleh buat!
Kelar ngganyang makanan, aku mulai mbenahi kerudung. Yang namanya jilbab persegi dari-dulu belibeth kalo dipake. Seandainya nggak ada kerpus, mampus deh kena mumetnya kerudung. Enak juga jadi laki-laki, nggak usah mikirin soal jilbab. Jadi iri >:(
Setelah pamit ke ortu baru deh berangkat ke sekolah naik sepeda. Begitu nyampe dan kelar markir, celingak-celinguk nyari anak laen. Kok nggak ada ya???
Lima belas menit penantian yang sia-sia, akhirnya aku masuk,, ternyata eh ternyata mereka nongkrong di depan Aula! Jadi malu sendiri.
Sepuluh menit kemudian Pak Alwan datang. Baru deh kita berangkat ke UNESA naik becak, sementara Pak Alwan sendiri naik sepeda motor.
Nggak lama kita udah nyampe di UNESA. Tempat pendaftarannya kebek alias penuh banget, aku yakin pasti orang yang nggerumbul di situ ngerasa sumuk banget.
Kelar berlama-lama untuk mendaftar kami cari ruangan tempat ujian. Aku satu ruang dengan Azizah di ruang 2 sementara yang lainnya di ruangan 1. Jam 8, aku dapat info kalau ternyata pengerjaan soal baru dimulai jam 9.
Singkat kata akhirnya LJK, soal, dan kertas oret-oretan dibagikan. Dan mulai mengerjakan. Seperti umumnya soal Fisika, soal-soal ini juga meres otak banget. Tapi karena ada beberapa materi kelas dua dan tiga yang muncul, aku nggak salah kan seandainya nggak bisa. Coz meskipun sekarang aku kelas dua, materi Sains yang diajarin baru bagian Biologi. Fisika itu jatah semester dua.
Mana ada Bahasa Inggrisnya lagi. Kalo cuma yang biasa sih aku bisa nerjemahin. Tapi kalau istilah Fisika dibahasainggriskan, iiiiwaaaw aku nyerah!!!
Jadi dari tujuh puluh lima soal itu ada sekitar delapan belas yang nggak ku isi. Oh ya, dengan waktu 150 menit untuk 75 soal itu, aku oke-oke saja. Cuma, ada proses yang kejam banget dan aku (dengan penuh kegeraman) melabelinya dengan nama PENYIKSAAN PANTAT!!!
Bagaimana nggak, dua jam setengah duduk melulu tanpa berdiri, ditemani soal-soal Fisika yang meneror dari berbagai sudut otak,, siapa yang nggak setres??
Oke, oke, aku mungkin memang hiperbola.
Setelah dua jam setengah itu selesai, aku dan Azizah keluar dengan perasaan lega. Eh, sebenarnya sih itu cuma pernyataan sepihak dari aku. Azizah nggak lega sama sekali. Coz dia lagi ngempet kebelet.
Kelar nemenin Azizah ke toilet, kami berkumpul; lalu memutuskan pulang. Pengumumannya masih jam 2 dan aku kira it's okey kalo kami pulang.
Begitulah, ini memang masih babak penyisihan. Tapi kalau aku sampai dinyatakan lolos, guys, aku akan kaget banget!
@_@